Kemkominfo Menutup Situs IndoXXI

Kemkominfo Menutup Situs IndoXXI – Ancaman tindakan tegas disampaikan langsung Menkominfo Johnny G. Plate. Dia bahkan mengaku akan bertindak lebih jauh lewat jalur hukum, untuk memberikan efek jera bagi penyedia film bajakan.

Setelah berkali-kali diblokir oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), situs streaming film bajakan IndoXXI memutuskan untuk menutup layanannya pada 1 Januari 2020. Website yang gemar berganti nama itu mengatakan, keputusannya ini dilakukan untuk mendukung industri kreatif di Tanah Air.

Pengumuman penutupan layanan streaming film bajakan ini disampaikan IndoXXI di laman beranda situsnya. IndoXXI ini memang memiliki banyak nama dengan domain berbeda, mulai dari IndoXX1 hingga LK21. Berdasarkan pantauan kumparan saat ini, jika mengetik IndoXXI, IndoXX1, LK21, atau LayarKaca21 di mesin Google Search, hasil pencarian justru menunjukkan link atau tautan ke website IDTube dengan alamat IP 103.194.171.75. sbobet365

IndoXXI sendiri adalah sebuah media website streaming film dan serial televisi bajakan paling populer di Indonesia. Situs IndoXXI (Lite) menjadi aplikasi paling populer yang digunakan oleh 35 persen pengguna ISD (illicit streaming device). judi bola

Kemkominfo Menutup Situs IndoXXI

Kehadiran situs IndoXXI sendiri sebenarnya bagaikan kucing dan tikus dengan pemerintah. Setiap pemerintah menutup atau memblokir satu situs dengan domain terkait IndoXXI, website itu kembali muncul dengan alamat serupa namun tak sama. https://americandreamdrivein.com/

Kini, pemberantasan situs film bajakan kembali menjadi fokus Kominfo demi mendukung pertumbuhan orisinalitas sebuah produk dan karya seseorang. Pemblokiran website streaming film ilegal merupakan dukungan Kominfo terhadap hak cipta dan karya intelektual (HAKI).

Bentuk dukungan kami dari Kominfo adalah dengan memblokir website streaming ilegal yang sudah pasti melanggar ketentuan regulasi hak cipta dan karya intelektual,”jelas Nando.

Hingga 23 Desember 2019, Kominfo telah memblokir 1.130 situs streaming film bajakan serupa IndoXXi dan LK21.

Menurut data yang diperoleh pada Mei 2019, Kemkominfo telah memblokir 32 situs web streaming ilegal, lalu 69 situs pada Juli, 115 situs pada Agustus, dan 288 situs pada September.

Selanjutnya 91 situs web streaming diblokir pada bulan Oktober, 79 situs web diblokir pada November, dan 456 situs web diblokir pada Desember.

Beberapa alamat situs web streaming ilegal itu antara lain movieindoxxi.live, movieindoxxi.net, indoxxi.art, indoxxi.bar, dan lain-lain.

Kabar mengejutkan datang di tengah ancaman dan gencarnya pemblokiran tersebut. Salah satu situs web streaming ilegal yang paling populer di Indonesia, IndoXXI, secara mengumumkan bakal menutup layanannya pada 1 Januari 2020.

IndoXXI yang kini masih bisa diakses melalui link IDTube.me dengan IP address 103.194.171.75 sudah berpamitan kepada para penggunanya.

Kemkominfo Menutup Situs IndoXXI

Lebih lanjut, pengelola laman ini menyebut, penutupan penayangan film dilakukan untuk mendukung dan memajukan industri kreatif Tanah Air.

“Demi mendukung dan memajukan industri kreatif Tanah Air, semoga ke depannya akan menjadi lebih baik. Salam, IndoXXI,” sambung IndoXXI.

Tak sebatas hanya melakukan pemblokiran. Menkominfo Johnny G. Plate pun mengaku akan terus berkomunikasi dengan kementerian lain untuk mencari cara efektif mengatasi masalah keberadaan situs web streaming ilegal.

“Kami akan terus berkomunikasi. Apabila masih ada, maka tidak saja diblokir tapi bisa saja ada tindakan hukum. Oleh karena itu, kesadaran untuk berhenti adalah hal yang baik,” ucap Johnny.

Cara lebih efektif harus dicari karena situs streaming ilegal kerap hadir lagi dengan alamat atau domain lain, meski sudah diblokir. Ini yang menjadi kekhawatiran banyak pihak.

Berkaca pada IndoXXI yang walaupun sudah beberapa kali diblokir, situs web streaming ilegal seperti IndoXXI kerap muncul dengan nama domain baru.

“Kami akan mencari cara yang lebih efektif. Bisa juga melibatkan aparat penegak hukum,” kata Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kemkominfo, Semuel Abrijani Pangerapan.

Gayung bersambut dari aparat keamanan. Kepolisian mendukung pemblokiran yang dilakukan Kemkominfo.

“Kepolisian mendukung sepenuhnya apa yang dilakukan secara teknis berdasarkan kewenangan dari Kominfo. Nanti kami akan koordinasi lebih lanjut apakah ada indikasi pelanggaran hukum terutama terkait dengan hak atas kekayaan intelektual (HAKI),” ucap Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Pol Asep Adi Saputra.

Asep menyebut penyelidikan situs-situs guna menelusuri adakah pelanggaran hak cipta dan intelektual dalam situs-situs film bajakan. Penelusuran situs-situs itu, berasal dari aduan masyarakat dan pemegang hak siar film original.

Tampaknya pendapatan yang menggiurkan menjadi salah satu pemicu maraknya web streaming ilegal. Sebagai contoh web streaming ilegal IndoXXI.

Penelusuran Tekno Liputan6.com, menurut portal penghitung penghasilan situs web URLrate, idtube.me (nama baru IndoXXI) bisa menghasilkan hingga USD 2.659 atau sekitar Rp 37 juta per hari.

IndoXXI bahkan diperkirakan memiliki nilai USD 1.914.480 atau sekitar Rp 26,7 miliar. Valuasi ini terbilang wajar, mengingat IndoXXI mampu mengantongi 221.621 daily unique visitors (pengunjung unik harian).

Situs web streaming ilegal itu juga diperkirakan mempunyai 1.329.726 daily pageviews atau jumlah halaman yang dilihat dalam sehari.

Sementara Check Website Price mengestimasi IndoXXI memiliki 8.692 daily unique visitors dan daily pageviews sebanyak 34.770.

Dari angka tersebut IndoXXI ditaksir bisa meraup pendapatan iklan harian sebesar 92 euro atau sekitar Rp 1,4 juta.

Pakar keamanan siber Pratama Persadha mengakui jika sebuah situs web saat diblokir, dengan mudah dapat muncul kembali dengan nama domain lain.

“Prinsipnya sebuah situs web saat diblokir bisa ‘lari’ dengan mengganti domain dan Kemkominfo harus segera memblokir kembali. Begitu seterusnya, pemerintah paling tidak memperlihatkan niat baik dalam memerangi pembajakan,” ujar Pratama.

Pemblokiran tidak serta merta menghilangkan pembajakan, namun minimal ada proses edukasi ke masyarakat dan juga sebagai tindakan tegas ke pelaku pembajakan.

“Secara teknis bisa dipastikan nanti akan muncul kembali dengan domain berbeda atau situs web lain,” ucapnya menambahkan.

Pria yang juga dikenal sebagai Chairman CISSReC (Communication & Information System Security Research Center) itu menuturkan pembajakan model streaming sebenanrya tidak hanya lewat web seperti IndoXXI.

“Ada juga yang mengunggah ke Facebook dan Youtube dengan modifikasi maupun tanpa modifikasi. Terutama film Indonesia dan Korea sangat banyak naik ke Youtube,” papar Pratama.

Senada dengan Pratama, Pengamat Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Heru Sutadi mengimbau pemerintah, dalam hal ini Kemkominfo harus tegas dan terus memonitor pergerakan situs web streaming ilegal.

“Kemkominfo harus tegas. Selain itu, juga harus terus menerus memonitor. Jika ada situs web streaming ilegal baru, segera dilakukan pemblokiran,” katanya.

Namun demikian, Heru melanjutkan, pemblokiran di internet juga harus secara paralel memberantas DVD bajakan.

“Tapi memang pemblokiran di internet juga harus secara paralel memberantas DVD bajakan yang dijual bebas di mal-mal,” Heru menegaskan.

Pria yang menjabat sebagai Executive Director Indonesia ICT Institute ini menilai Kemkominfo bisa mengambil tindakan hukum untuk efek jera.

“Bisa saja mengambil langkah hukum, kan ada UU ITE dan UU Hak Cipta. Bisa didalami melanggar aturan mana,” pungkasnya.

Langkah Besar Facebook Membuat Facebook Pay

Langkah Besar Facebook Membuat Facebook Pay – Facebook telah mengumumkan langkah besar dalam strategi perusahaannya. Media sosial yang didirikan oleh Mark Zuckerberg itu melakukan penggabungan layanan pembayaran digital di bawah satu payung yang diberi nama Facebook Pay.

Layanan Facebook Pay akan berfungsi sebagai alat pembayaran digital di aplikasi Facebook, Messenger, Instagram, dan WhatsApp. Facebook Pay menjadi solusi pembayaran digital di semua aplikasi milik Facebook nantinya.

Jadi nantinya pengguna bisa saling mengirimkan uang saat sedang chatting atau video call. Tidak hanya itu, Facebook Pay juga bisa untuk melakukan pembelian produk di Facebook Marketplace, penggalangan dana, pembelian dalam game, hingga tiket acara. taruhan bola

Facebook Pay bertujuan untuk membuat transaksi di seluruh aplikasi keluarga Facebook jauh lebih mudah, lebih nyaman, lebih konsisten, dan tetap mengutamakan keamanan dan perlindungan untuk informasi pribadi pengguna. sbobet365

Langkah Besar Facebook Membuat Facebook Pay

Saat ini, layanan Facebook Pay baru tersedia di Amerika Serikat. Layanan pembayaran digital ini baru bisa digunakan pada aplikasi Facebook dan Messenger. Integrasi dengan Instagram dan WhatsApp akan dijadwalkan ke depannya. www.americannamedaycalendar.com

Untuk di negara lain, Facebook belum memberikan keterangan resmi. Namun, melihat WhatsApp Pay sudah berjalan di negara seperti India, maka ada kemungkinan bakal hadir di negara lain, termasuk Indonesia.

WhatsApp sendiri tengah mengupayakan layanan pembayaran digital mereka untuk masuk ke Indonesia. Kabarnya WhatsApp bakal menggandeng sejumlah perusahaan di Indonesia yang juga memiliki alat pembayaran digital untuk membawa WhatsApp Pay.

Langkah Besar Facebook Membuat Facebook Pay

Menurut laporan Reuters, WhatsApp tengah berada dalam perbincangan lanjutan dengan sejumlah perusahaan keuangan digital seperti GoPay, Dana, hingga Ovo. Kerja sama ini perlu mereka lakukan untuk mengoperasikan WhatsApp Pay di Indonesia.

Sravanthi Dev, Director of Communications WhatsApp, membenarkan bahwa pihaknya saat ini sedang melobi sejumlah perusahaan pembayaran digital di Indonesia. Meski demikian, Sravanthi enggan mengungkap siapa calon partner WhatsApp untuk merealisasikan layanan keuangan miliknya tersebut.

“Selama perbincangan dengan beberapa partner di Indonesia, kami tidak akan membeberkan detailnya saat ini. Tapi, kami sedang dalam perbincangan saat ini,” jelas Sravanthi, saat ditemui dalam acara Facebook Indonesia Summit 2019 di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Sravanthi juga tidak mau berkomentar mengenai kapan rencana WhatsApp Pay meluncur di Indonesia. Namun, dia menyebut bahwa menghadirkan layanan keuangan digital di Indonesia merupakan proyek penting bagi perusahaan. Kemungkinan besar Facebook Pay akan menggantikan WhatsApp Pay yang akan hadir di Indonesia.

Bermulai dari jaringan media sosial yang diperuntukkan bagi para mahasiswa di lingkungan Harvard, tahun-tahun berikutnya Facebook berkembang pesat dan kemudian menjadi salah satu perusahaan teknologi terkemuka.

Saat ini FB memiliki banyak lini bisnis, produk media sosial turunan dari FB yang juga populer adalah Whatsapp (WA) dan Instagram (IG). Media sosial besutan FB menjadi tren juga turut merubah gaya hidup masyarakat, serta tentunya bagi FB mendatangkan uang lebih banyak.

Pada suatu forum, Mark Zuckerberg mengemukakan bahwa dirinya memiliki cita-cita untuk menciptakan media teknologi finansial yang berguna bagi masyarakat, sehingga masyarakat dapat mengirimkan dana semudah mengirimkan foto.

Ucapan Mark Zuckerberg tersebut bukan hal mengawang-awang, karena apa yang dikatakan memang didasarkan pada kemampuan teknologi perusahaanya.

Facebook Pay dan Whatsapp Pay

Tahun 2018 WA mengumumkan akan merilis fitur pembayaran berbasis aplikasi WA dengan nama Whatsapp Payment atau Whatsaap Pay. Fitur ini menawarkan kemudahan proses pengiriman uang layaknya melakukan chatting.

Whatsapp Pay resmi diperkenalkan di India, dan sudah mengajukan izin operasional kepada otoritas setempat agar bisa segera beroperasi.

Industri finansial India telah memberlakukan Unified Payment Interface atau sistem transaksi pembayaran terpadu  yang dapat digunakan oleh pelaku di industri keuangan termasuk perbankan India. Whatsapp Pay jika nantinya dirilis akan menjadi salah satu pengguna sistem ini.

Langkah WA tersebut merupakan bentuk ekspansi bisnis lintas segmen usaha atau diversifikasi, karena WA pada dasarnya bukanlah perusahaan keuangan, tapi karena didukung oleh kecanggihan teknologi serta jaringan yang dimiliki WA memiliki modal kuat untuk berkiprah di bidang keuangan, layaknya fintech lainnya.

WA sangat serius membangun bisnis Whatsapp Pay, London akan menjadi home base dari dompet digital milik WA. Berdasarkan kepopuleran aplikasi WA, tidak mengherankan jika nantinya penggunaan fitur Whatsap Pay ini akan meluas secara global.

Lalu bagaimana dengan FB? Mark Zuckerberg nampaknya kurang puas jika fitur finansial hanya diimplementasikan melalui platform WA saja. FB telah merilis fitur finansial melalui aplikasi FB Messenger pada 12 November 2019 di Amerika Serikat, dinamakan Facebook Pay.

Dengan adanya fitur ini, maka pengguna FB dapat melakukan transaksi finansial melalui FB Messenger. Sebelumnya Facebook telah terlebih dahulu bermitra dengan Paypal Venmo, ekspansi kerja sama dari kedua pihak ini sebetulnya berdasarkan kebutuhan bisnis, Paypal membutuhkan lebih banyak pengguna sementara FB berkeinginan lebih banyak memperoleh keuntungan.

Melalui kerja sama ini pula ruang lingkup transaksi dari FB rencananya akan meluas lintas aplikasi dalam lingkungan FB sendiri, dapat digunakan melalui WA dan IG.

Prospek Facebook Pay dan Whatsapp Pay

Tak dapat dipungkiri lagi jika FB merupakan salah satu perusahaan teknologi terbesar di dunia. Dan langkah diversifikasi memasuki bisnis finansial adalah cara untuk mendongkrak keuntungan lebih besar lagi.

FB memperoleh pendapatan terbesarnya dari iklan di sosial media, tahun 2018 dominasi iklan mencapai porsi 98% dari $ 56 Miliar total pendapatannya.

Bisnis finansial di era digital tidak dapat lepas dari kecanggihan teknologi, maka sangat masuk akal jika industri ini dilirik FB.  Jangan dilupakan bahwa FB memiliki modal dasar cukup kuat yaitu data pengguna mereka.

Dengan penguasaan data ini, FB dapat lebih leluasa mengenal dan menganalisis profil penggunanya, kemudian dijadikan sebagai dasar untuk menjangkau aspek finansial para pengguna FB, WA dan IG. Hampir semua orang sudah menjadi pengguna ketiga aplikasi tersebut.

Uang, teknologi dan data telah dimiliki, hanya tinggal merangkai skema bisnis yang jelas, terarah dan konsisten secara serius mengembangkan lini bisnis FB melalui Facebook Pay dan Whatsapp Pay.

Jadi jika ditinjau dari aspek modal awalnya kedua fitur pembayaran ini memiliki prospek baik bersaing di pasaran.

Kiprah Facebook Pay dan Whatsapp Pay di Indonesia

Berkiprah di Indonesia? Mengapa tidak. Indonesia sudah jelas merupakan pasar finansial dan teknologi yang pesat perkembangannya. Kondisi pasar teknologi finansial di Indonesia dalam tren positif, tengah menanjak dan belum memasuki fase jenuh. Pasar Indonesia terbuka bagi pemain baru untuk berkiprah.

Indonesia memiliki kebijakan ketat untuk mengatur industri keuangan, sebelum Facebook Pay dan Whatspay Pay beroperasi, harus terlebih dahulu mengajukan izin kepada Bank Indonesia kemudian akan diawasi juga oleh OJK.

Banyak aspek yang perlu dipenuhi sampai kedua fitur layanan keuangan FB dapat digunakan oleh masyarakat Indonesia, mulai legalitas, jaringan keamanan sistem dan infrastruktur sampai kerahasiaan data penggunanya.